FILOSOFI KEHIDUPAN DARI BUAH KELAPA

Bandung, 4 November 2011 
Cerita lama terlihat kembali, dihari menjelang subuh itu saya mulai memahami suatu esensi kehidupan yang Alloh SWT siratkan ke buah kelapa lewat perantara sang guru yang senantiasa selalu membimbing, mengingatkan untuk tetap istiqomah dijalan ini, jalan yang penuh hambatan dan cobaan (mungkin buat saya adalah sebuah peringatan he he he). 
Beliau mengatakan hidup itu ibarat buah kelapa.
 
"Pohon Kelapa ada yang tidak sanggup mengupasnya sehingga tertipu ia menyangka intipati buah kelapa itu ya serabutnya saja...., ada yang sudah mau berpayah payah mengupasnya, hanya tidak tuntas sehingga beranggapan bahwa intipati dari buah kelapa adalah "batoknya"....,  ada yang mengupasnya tuntas hingga membuka batoknya dan menemukan daging dan airnya...., yang ketiga inilah yang sebenarnya berhasil mengupas intipati dari buah kelapa" 

 "Kehidupan tidak jauh dari buah kelapa"



1. Ada yang tidak mau mengurai makna kehidupan sehingga ia tertipu oleh "kulit/cangkang"-nya kehidupan,..... 
pergerakannya hanya berputar putar diseputar perut (ekonomi), kemaluan (seksual) dan wajah (popularitas).... dari pagi hingga malam (24jam) ngulibek' diseputar itu. Hidup "ananiyyah" (egois) hanya diri dan keluarganya yang diurus dan diperhatikan serta diutamakan dari segala hal.... Inilah HIDUP HISSI.... 
SABUT KELAPA 
Manusia yang hidup dengan filosofis HIDUP HISSI ...hanya berani jika lapar, Hanya bergerak untuk memuaskan nafsu syahwatnya, hanya beraktifitas untuk mengejar popularitas.... tapi jika ISLAM terjajah ia tidak peduli.... jika UMMAT ISLAM terdzalimi ia acuh tak acuh. Jika program dan amanah kerisalahan terabaikan ia tidak mau tahu.. sama sekali tidak ada agenda JIHAD Fisabilillah... tidak ada jadwal DAKWAH Ilallah.

Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja
[[QS:Surat Al-Jāthiyah-24 ]] 

Hadits Rasulullah SAW: “Siapa yang tidak memperhatikan urusan umat Islam maka bukan termasuk mereka. Dan siapa yang pagi dan siangnya tidak menyampaikan nasihat kepada Alloh, Rasul-Nya, kitab-Nya, imam dan umumnya umat Islam maka bukan termasuk mereka” (HR At-Tabrani)

2. Ada yang sudah mampu mengupas makna kehidupan dan menemukan intisarinya tetapi tidak tuntas, seperti mengupas buah kelapa baru sampai "batok"nya ia sudah berhenti dan mengatakan inilah intinya. 
BATOK KELAPA
Manusia seperti ini adalah manusia yang sudah ada di dalam sabilillah (Islam) dan sudah melakukan pengabdian (ibadah) hanya sayang tidak totalitas, belum punya kesadaran yang cukup, belum memiliki keyakinan yang kuat dan belum punya tekad yang membaja.
sehingga sering mudah berubah karena "coba" dan "goda". Masih suka pilih pilih dalam menunaikan Darma bakti, kerap ragu dalam melakukan kebaikan.  Selalu perlu motifasi dari orang lain dalam pergerakannya. Kadang suka merekayasa "keadaan" agar diijinkan untuk tidak melakukan tugas. Masih angin anginan, bagaimana kondisi, atau gimana "mood"-nya, kadang pengen enak sendiri tidak mau dipimpin dan hidup dalam satu barisan. Inilah Hidup Maknawi.... filosofis hidup maknawi.

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Alloh dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. [[ QS Al Haj:11 ]]

3. Ada yang sudah mampu mengupas makna kehidupan dan menemukan intisarinya serta mampu menikmatinya dengan kepuasan, seperti pengupas buah kelapa yang sudah sanggup mengupasnya hingga menemukan daging dan air kelapanya.

BUAH & AIR KELAPA
Manusia seperti ini adalah manusia yang sudah ada Fi Sabilillah (Islam) dan sudah mendarmabaktikan seluruh kehidupannya dalam pengabdian yang totalitas. Inilah filosofis hidup Ma'any. Hidupnya sudah dipergunakan untuk melakukan amal bakti sebanyak-banyaknya dan sesempurna sempurnanya. Amal bakti yang timbul dari keyakinan yang kuat dan Iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan Rahmat dan Ridho Alloh semata.   
Orang yang hidup dengan filosofis hidup Ma'any ini sudah tidak mengenal sukar dan sulit, berat dan susah, takut dan was was dan lain lain yang akan mencegah manusia melakukan amal yang sempurna, tentu filosofis hidup Ma'any ini tidak akan diraih tanpa kemurahan dan karunia Alloh.


Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Alloh; dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. [[ QS Al-Baqarah:207 ]]

Terima kasih kepada sang guru yang selalu dengan sabar  dalam mengingatkan dan membimbing kepada saya yang dulunya seorang yang membenci Alloh SWT dan Islam. 
Karena dengan perantaranya lah saya sadar siapa diri saya yang akhirnya bisa mengenal, memahami dan membela Alloh SWT dan Islam secara nyata.
     

Korinthus

“Cinta itu sabar…” . Perempuan itu mendengar. Di gedung yang tak dihuni itu, di bawah bulan yang nyaris seperti limau, seseorang datang m...