Elegi Pagi

Pagi adalah masa awal sebuah hari yang mengawali seluruh waktu dalam satu hari, mendahului siang dan malam hari. Bagi sebagian orang mungkin pagi adalah simbol gairah untuk bergegas, kesegaran, semangat, usia muda, cinta dan kehangatan.
Pagi selalu datang dalam sekejap, sehingga kita harus berlomba. Terlewat sebentar, maka ia akan meninggalkan kita. Seperti kehidupan yang memaksa kita untuk berkompetisi. Orang yang hidup dengan filosofi pagi sangat memahami bahwa persaingan menuju kehidupan diawali dari detik pertama kita menginginkan apa yang kita mau, bahkan sebelum kesempatannya datang.
Sedangkan buat saya entah berapa ribu pagi yang telah dilewati.
Saya sangat suka dengan suasana pagi...sayangnya tak terlalu suka bangun terlalu cepat.
Tapi di pagi masih sama dengan pagi sebelunnya. Masih ditemani, teman setia sebungkus rokok lengkap dengan nikotinnya dan segelas kopi lengkap juga dengan caffeinnya.
Dan pagi ini masih bercerita dengan bahasanya sendiri. Yang dengan sarkasme paginya yang dilontarkan tanpa mempergunakan kata-kata untuk membasahi rumput-rumput jiwa agar tidak mudah kering dan terbakar, lenyap disapu angin.
"bidadari pagi
Engkau bidadari pagi
Damai yang Tuhan beri
Hadirmu adalah kesejukan
Rasa teduh yang hadir dalam gersang
Seperti embun menetas membasahi sabana pengharapan
Menyisir resah diantara samar kepenatan
Bidadari pagi engkau bidadari pagi
Senyumu lukisan jiwa samar maya indah merona
Ketika secercah cahaya mulai meradang menghilang perlahan dalam pendar kelam
Ku mulai pahami suatu alasan
Kenapa Tuhan ciptakan kelembutan"
Selamat pagi kepada seseorang yang terjaga di pagi hari
diri sendiri.





Korinthus

“Cinta itu sabar…” . Perempuan itu mendengar. Di gedung yang tak dihuni itu, di bawah bulan yang nyaris seperti limau, seseorang datang m...