R U M A H

Jam 3 pagi berangkat pulang, kemana? Tentu saja pulang ke rumah.
Pagi itu dinginnya angin yang berusaha masuk meyelinap kesela-sela jaket menjadi teman perjalanan pulang. Diperjalanan sudah terbayang sebuah tempat yang dinamakan rumah.
Rumah merupakan awalan dan akhiran,  karena rumah  merupakan titik awal kita melihat dunia ini dan dimana kita berakhir pulang dari dunia ini. setidaknya ini pengertian hiperbolis dari film tentang rumah yang telah saya tonton denga judul "The Tree of Life.
Perjalanan kali ini membuat saya mengenang kembali tentang rumah karena sebelumnya ada seseorang yang mengingatkan saya untuk pulang ke rumah.
ingatan tentang aroma rumah yang khas karena setiap rumah menurut saya mempunyai karakter aroma yang berbeda-beda.
ingatan akan tangga rumah yang setiap menaiki tangga itu selalu saya hitung.
ingatan genteng rumah yang bolong dan bocor dikala hujan karena atap rumah itu merupakan arena mengadu layang-layang.
ingatan akan langkah kaki awal kala meninggalkan rumah itu. ingatan ketika saya mempermalukan orang satu rumah dulu akan kelakuan saya dulu.
ingatan akan rumah disatu sisi rumah itu harusnya merupakan tempat yang nyaman malah menjadi tempat mengerikan.
mungkin dulu rumah merupakan tempat yang mengerikan, merupakan tempat asal saya untuk pergi. tapi kali ini beda "rumah" tempat  rindu akan makian dan amarah ibu. rindu akan masakan ibu. rindu akan raut muka ayah yang sudah mulai tampak garis wajah. rindu akan rengekan adik. rindu akan kediktatoran kakak. dan yang terpenting rindu akan rumah sebelum semuanya itu menghilang.
Kenapa menghilang, karena saya akan membangun rumah
sendiri. rumah tempat keluarga yang lebih baik dari rumah saya dulu. rumah yang nyaman bagi penghuninya. rumah yang akan selalu dirindukan.
sebuah rumah awalan dan akhiran.

terima kasih sudah mengingatkan akan rumah


Korinthus

“Cinta itu sabar…” . Perempuan itu mendengar. Di gedung yang tak dihuni itu, di bawah bulan yang nyaris seperti limau, seseorang datang m...